Pengguna
Notifikasi
Bahasa
Isi Jurnal

Telusuri
Ukuran Huruf

PERBEDAAN TINGKAT KERENTANAN TERJADINYA GINGIVITIS ANTARA WANITA MENOPAUSE DENGAN WANITA PASCAMENOPAUSE

R Setyohadi, Ranny Rachmawati, Sri Hartati
  Jurnal Prodenta, Vol 1, No 1 (2013),  1-6  

Sari


Masa klimakterium terdiri dari pramenopause, menopause dan pascamenopause. Menopause adalah kondisi fisiologis yang ditandai dengan berakhirnya menstruasi yang rata-rata terjadi pada umur 51 tahun dan dikatakan menopause apabila sudah tidak mendapatkan menstruasi selama 12 bulan. Masa ini biasanya dalam rentang waktu 4 tahun. Pascamenopause terjadi dalam kurun waktu 6-7 tahun setelah menopause.  Pada wanita menopause dan pascamenopause terdapat gejala klinis oral salah satunya adalah gingivitis akibat perubahan hormon estrogen, dimana tingkat kerentanannya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kerentanan terjadinya gingivitis antara wanita menopause dengan wanita pascamenopause. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah total sampel sebanyak 40 wanita menopause dan 40 wanita pascamenopause. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juli 2012 di Puskesmas Kendalsari Malang, dengan memeriksa keadaan rongga mulut, khususnya derajat gingivitis menggunakan Gingival Index (GI) dan Papillary Bleeding Index (PBI). Data dianalisis dengan uji Mann Whitney-U. Pada pemeriksaan dengan GI didapatkan besar korelasinya adalah 0,000 (P<0,05) dan pada pemeriksaan dengan PBI didapatkan besar korelasinya adalah 0,014 (P<0,05), sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat kerentanan terjadinya gingivitis antara wanita menopause dengan wanita pascamenopause.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Nevil BW. Oral and Maxillofacial Pathology. London: Saunders Company; 2002; hal. 137–138.

Daliemunthe SH. Periodonsia. Medan:Universitas Sumatra Utara; 2008; hal. 50-57.

Klokkevold PR, Mealey B.L. Influence of Systemic Conditions on the Pereiodontium in Clinical Periodontology chapter 27. 11th Ed. London: Saunders Company; 2011; hal. 305-308.

Arina YMD. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keparahan Penyakit Periodontal Wanita Menopause. Jember: Universitas Jember; 2008; hal. 93-97.

Abernethy K, Anim C, Sutherland C, dkk. Women’s Health and The Menopause. Royal College of Nursing; 2005; hal. 5.

Manuaba IAC, Manuaba IBGF, Manuaba IBG. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Ed.2. Jakarta : EGC; 2009; hal. 218–221.

Melati Y. Tingkat Akumulasi Kalkulus pada Perempuan Pascamenopause (Skripsi). Jakarta : UI; 2008; hal. 5-9.

Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; 2005; hal. 128–131.

Herijulianti E. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC; 2002; hal. 101-108.

Panagakos F. Gingival Diseases - Their Aetiology, Prevention and Treatment. Cina: In Tech; 2012; hal. 47.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.